Tuesday, June 14, 2016

“MAAF” HAMLET September 2012

Kesedihan pun berubah menjadi dendam
Dendam yang kian membusuk sejak hadirnya dia dari kematian
Salahku yang terlalu lemah
Meleburkan kepolosan cinta demi keindahan sebuah dendam
Maaf Ophelia
Aku tidak bermaksud untuk Polonius
Itu tidak lebih dari sebuah takdir
Maaf Ophelia
Aku mencintaimu
Namun waktu yang salah
Maaf Ophelia
Aku menyayangimu
Namun sekali lagi takdir yang menentukan
Dan Laertes pun menjadi bagian takdir kematianku
Maaf Ophelia
Hidup sebagai budak takdir bukanlah pilihan
Dan kaupun tak memilih bukan ??
Maaf Ophelia
Aku hanya seorang Hamlet

No comments:

Post a Comment