Monday, March 4, 2013

Apresiasi naskah drama mak comblang karya nikolai gogol



BAB I
PENDAHULUAN
1.        Latar Belakang
Apresiasi adalah kegiatan menggauli karya sastra (drama) secara sungguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan, pikiran kritis dan kepekaan perasaan yang baik terhadap karya sastra (drama) (Effendi, 2002). Di dalam mata kuliah Apresiasi Drama Indonesia diharapkan mahasiswa dapat memahami pengertian apresiasi dan mengaplikasikannya dalam pembelajaran drama.
Pemilihan naskah drama ini didasari oleh beberapa faktor yaitu: pertama penulis naskah drama Mak Comblang ini adalah Nikolai Gogol yang diterjemahkan oleh Asrul Sani yang merupakan salah satu penulis naskah drama yang direkomendasikan oleh dosen pengampu untuk diapresiasi, kedua cerita di dalam naskah drama ini menceritakan seputar kehidupan keluarga, ketiga naskah drama ini termasuk ke dalam bentuk naskah drama yang tidak terlalu sulit diapresiasi dan dipertunjukkan. Dengan berbagai pertimbangan di atas penulisakhirnya memilih naskah drama “Mak Comblang“ karya Nikolai Gogol  sebagai media apresiasi penulis,Pemilihan naskah drama ini dilatarbelakangi oleh cerita yang terkandung di dalam naskah drama mak comblang merupakan unsur sehari-hari yang biasa terjadi namun dikemas dengan cara yang unik.  

2.        Tujuan Penulisan
Sesuai latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan tujuan penulisan sebagai berikut:
a.    Agar penulis dan pembaca dapat mengetahui isi dari naskah drama tersebut.
b.    Agar penulis dan pembaca dapat mengambil pelajaran dari pesan moral dalam naskah drama tersebut.
c.    Agar penulis dan pembaca mendapatkan pengalaman baru melalui kegitan apresiasi dan pertunjukkan drama tersebut.

3.        Manfaat Penulisan
Sesuai dengan tujuan penulisan di atas, penulis dapat merumuskan manfaat penulisan sebagai berikut :
1.    Memberikan pengetahuan khususnya kepada penulis mengenai isi dari naskah drama tersebut.
2.    Memberikan pesan moral kepada pembaca maupun penulis.
3.    Memberikan pengalaman baru kepada pembaca dan penulis.

BAB II
APRESIASI NASKAH DRAMA MAK COMBLANG KARYA NIKOLAI GOGOL DAN MODEL PEMBELAJARANNYA

1.        Sinopsis Naskah Drama
Lakon mak comblang ini menceritakan tentang seorang opster yang bernama Akhmad,di usianya yang semakin senja Akhmad belum juga berkeluarga,kemudian ia meminta pertolongn kepada mak comblang yang bernama nyonya Eliya untuk mencarikan ia calon istri,nyonya Eliya menjodohkan Akhmad dengan Ambarita tetapi ternyata bukan hanya Akhmad yang ia comblangkan kepada Ambarita ada lima orang lain yang memiliki strata yang sebanding dengan Akhmad,ke lima pria tersebut tiga diantaranya ialah bernama Tatang Serabi,Arjuna, dan Tigor. Saat Ny.Eliya datang memberitahu kepada Akmad bahwa Ambarita yang dicomblangkan kepadanya datanglah sahabat Akhmad yang bernama Karim, dia mengetahui niat Ny.Eliya untuk mencomblangkan Akhmad dengan Ambarita. Kemudian ia mengambil alih Ny.Eliya untuk mencomblangkan dan menyuruh Akhmad segera menemui Ambarita dengan menanyakan alamatnya kepada Ny.Eliya. Akhmad awalnya ragu dan malu serta pesimis tidak akan diterima oleh Ambarita sekaligus merasa belum siap menikah, tapi atas pengaruh Karim akhirnya Akhmad mau mencoba. Sesampainya dirumah Ambarita,  Akhmad terkejut  ternyata bukan hanya dirinya yang dicomblangkan dengan Ambarita. Melihat hal tersebut Karim membuat strategi supaya Akhmad yang diterima dengan cara berpura-pura kalau dia sodaranya keluarga Arina dan menghasut Ambar supaya memilih Akhmad. Keesokan harinya Ambarita menolak satu persatu laki-laki yang dicomblangkannya, dan menerima lamaran dari Akmad. Namun saat hari pernikahan Akmad melarikan diri karena sebenarnya dia belum siap untuk menikah, karena ini semua hanyalah rencana dari Karim, dan Ambarita merasa sangat kecewa dan sedih karena itu bibi Arina memaki Karim tidak terkecuali Ny.Eliya. Pada akhirnya mereka tidak jadi menikah.










2.        Profil Dramawan

         Nikolai Gogol lahir di Ukraina, 1 April 1809 dan wafat di Moskow, 4 Maret 1852 pada umur 42 tahun. Nikolai Gogol adalah seorang sastrawan Rusia kelahiran Ukraina. Meskipun banyak dari karyanya dipengaruhi oleh latar belakang dan pendidikannya pada masa kecil di Ukraina, ia menulis dalam bahasa Rusia dan karya-karyanya tergolong dalam sastra Rusia. Karyanya yang paling terkenal adalah Jiwa-jiwa Mati, yang dipandang oleh banyak orang sebagai novel modern Rusia yang pertama.
Gogol dilahirkan di Sorochintsi di Ukraina dari sebuah keluarga bangsawan kecil Ukraina (atau lebih tepatnya Ruthenia). Nama kecilnya dalam bahasa Ukraina dieja Mykola. Sebagian dari nenek moyangnya mengaku keturunan Szlachta Polandia dan kakeknya, Afanasiy Gogol menulis dalam dokumen-dokumen sensus bahwa "leluhurnya, yang bernama keluarga Gogol, berkebangsaan Polandia". Ayah Gogol meninggal ketika anaknya baru berusia 15 tahun. Kesalehan ibunya mungkin telah memengaruhi pandangan dunia Gogol, demikian pula masa yang dilewatinya di daerah campuran yang terdiri dari kaum bangsawan kecil dan kehidupan desa sehari-hari.
Nikolai pindah ke Saint Petersburg pada 1828. Pada 1831, ia berjumpa dengan Aleksandr Pushkin, yang mendukungnya sebagai penulis dan menjadi sahabatnya. Ia mengajar sejarah di Universitas St. Petersburg dari 1834 hingga 1835. Ia mulai menulis sejumlah cerita pendek dengan lokasi di St. Petersburg, termasuk "Nevsky Prospekt", Buku Harian Seorang Gila, "Mantel", dan "Hidung" (yang pernah dijadikan opera oleh Dmitri Shostakovich). Meskipun jilid pertama dari bukunya Malam-malam di Pertanian Dekat Dikanka menjadi sukses, ia kembali lenyap dari peredaran setelah penerbitan bukunya Arabesques. Baru setelah terbit dramanya yang penuh ejekan Inspektur Keneral, yang dihasilkan pada 1836, masyarakat kembali menaruh perhatian kepadanya sebagai seorang penulis. Cerita yang bernada satir ini, seperti banyak dari karyanya yang lain di kemudian hari, menimbulkan sejumlah kontroversi, dan Gogol terpaksa melarikan diri ke Roma.
Karya-karyanya antara lain :
3.        Apresiasi Drama
Ø  Apresiasi Tahap 1
Didalam tahap ini, penulis menggunakan prosedur pembelajaran apresiasi drama menurut Gordon (1960-an):
1.      Langkah pertama : Informasi dan konsep awal
a.    Masukan Informasi
b.    Analogi
c.    Upaya Pemfokusan kembali
2.      Langkah kedua : Penciptaan jarak dan pengembangan konsep
a.    Tahap pengembangan konsep
b.    Tahap penggunaan analogi teknik kempaan
c.    Tahap pengajuan pertanyaan tugas analogi
Ø  Apresiasi Tahap 2
1.    Struktur Bentuk
TOKOH DAN PENOKOHAN
A.TOKOH
1.Akhmadin Akhmad
2.Karta
3.Karim
4.Ny.Eliya
5.Tigor
6.Rd.Tatang Serabi
7.Arjuna
8.Ambarita Ruwanti
9.Arina
10.Siti
B. PENOKOHAN
1.Akhmadin Akhmad
·         Secara Fisiologis : Laki-laki dewasa, mulai beruban, berpenampilan rapi memakai jas.
·         Secara Psikologis : Majikan yang perfectsionis, ingin dipandang orang, dan seorang priyayi.
·         Secara Sosiologis : Majikan dari Karta dan sahabat dari Karim.

2.Karta
·         Secara Fisiologis : laki-laki dewasa, berperawakan kecil
·          Secara Psikologis : Baik, penurut, dan selalu membenarkan apa kata Tuannya.
·         Secara Sosiologis : Pembantu dari Akhmad.

3.Karim
·         Secara Fisiologis : Laki-laki yang sudah dewasa,
·         Secara Psikologis : Baik, tetapi selalu memengaruhi orang-orang dan membohongi demi kepentingan Akmad.
·         Secara Sosiologis : Sahabat dari Akhmad.

4.Ny. Eliya
·         Secara Fisiologis : Cantik, berpenampilan mewah.
·          Secara Psikologis : Baik, bekerja menjadi mak comblang, dan agak sensitif.
·          Secara Sosiologis : Berhubungan baik dengan para priyai yang akan dijodohkan termasuk teman dari Akmad, dan Ambarita.

5.Tigor
·         Secara Fisiologis : laki-laki dewasa, berperawakan tinggi besar, dan berotot
·          Secara Psikologis : Baik, Percaya diri , tetapi sombong.
·         Secara Sosiologis : Pensiunan pelaut dan teman dari Ny.Eliya.

6.Rd. Tatang Serabi
·         Secara Fisiologis : Gendut, kuat, dan menarik.
·         Secara Psikologis : Ingin harta, keras kepala, dan memaksakan kehendak.
·         Secara Sosiologis : Teman dari Ny.Eliya


7.Arjuna
·         Secara Fisiologis : Kurus, tampan, dan rapi.
·          Secara Psikologis : tidak mempunyai pendirian yang tetap, dan santai
·         Secara Sosiologis : baik, ramah, dan tidak mudah marah

8.Ambarita Ruwanti
·         Secara Fisiologis : Cantik, berpenampilan menarik, rambut panjang, hidungnya agak besar.
·         Secara Psikologis : Baik, tidak mempunyai pendirian yang teguh, pemalu, tidak berani mengambil sikap, dan gampang terpengaruh orang lain.
·         Secara Sosiologis : Keponakan dari Arina.

9.Arina
·         Secara Fisiologis : cantik, dan berpenampilan rapi.
·         Secara Psikologis : Baik, sayang kepada Ambar,
·         Secara Sosiologis : Bibi dari Ambarita


10.Siti
·         Secara Fisiologis : Kurus, berpenampilan apa adanya.
·          Secara Psikologis : baik, menurut kepada majikannya.
·         Secara Sosiologis : Pembantu di keluarga Arina dan Ambar.

Alur
Tahap perkenalan
Cerita berawal dari percakapan Akhmad dengan Karta yang membahas tentang bagaimana penampilannya dan tentang pesanan jas dan sepatu Akhmad. Kemudian datang Ny.Eliya memberitahukan bahwa sudah ada calon yaitu Ambar. Dan datang Karim yang mengetahui dan mengambil alih dengan maksud membantu sahabatnya yaitu Akhmad dan menyuruh dia segera menemui Ambar.

                                i.            Awal Konflik
         Awal konflik terjadi ketika ternyata pelamar pria yang dicomblangkan oleh mak comblang kepada Ambarita lebih dari satu, setelah pertemuan dengan para pelamar pria Ambarita pun menjadi bingung untuk memilih, terlebih lagi dengan Karim sahabat Akhmad yang mencoba menghasut para pelamar pria lain dan Ambarita dengan saling menjelek-jelekkan agar Ambarita hanya mau menerima pinangan Akhmad.

                              ii.            Konflik Memuncak
        Konflik memuncak ketika Ambarita menolak satu persatu pinangan pria lain yaitu Serabi, Arjuna, dan Tigor yang membuat mereka marah. Kemudian datang Karim yang menghasut Serabi bahwa sebenarnya Ambarita tidaklah kaya. Kemudian diapun menghasut arjuna bahwa sebenarnya Ambarita tidak bisa berbahasa inggris dan tidak berpendidikan. Kemudian ketika Tigor memintanya untuk mencomblangkannya dengan Ambarita, dia malah membuat Ambarita menyangka yang tidak-tidak kepada Tigor. Tigor yang mendengar hal itu marah.

                            iii.            Konflik Menurun
         Konflik menurun ketika Ambarita menerima pinangan Akhmad dan bersedia untuk menikah dengan Akhmad. Akhmad pun yang juga menyukai Ambarita akhirnya punya keberanian untuk menikah dan membina rumah tangga. Akhirnya mereka merencanakan pernikah di sebuah mesjid dan taksi serta para undangan dan jamuan sudah disiapkan.

                            iv.            Konflik Memuncak
        Konflik kembali memuncaka ketika Akhmad yang sedang menunggu Ambarita mengenakan gaun pengatin kembali bingung dan tidak percaya pada dirinya sendiri untuk membina rumah tangga. Dia merasa masih belum siap untuk terikat selamanya dalam ikatan pernikahan.
         
                              v.            Konflik Selesai/Penutupan
       Konflik selesai ketika Ambarita menangis dan Nyonya Elya selaku Mak Comblang berkata “kalau seorang laki-laki pergi, urusan selalu bisa dibikin beres kembali. Tapi kalau pengantin laki-laki loncat jendela, perkawinan bakal susah diteruskan”. Layar turun.


Latar :
     Latar atau setting adalah tempat dan waktu yang terdapat dalam drama. Latar dibagi menjadi latar terlihat dan latar tak terlihat. Latar terlihat adalah latar yang saat tokoh ada di sebuah tempat karena tokoh berdialog di tempat itu. Latar tak terlihat adalah latar yang diceritakan oleh tokoh.
 Latar Tempat :    
Ada beberapa latar tempat yang terdapat pada naskah drama “Mak Comblang” antara lain
-Kamar Akhmad
“Sebuah kamar bujangan, Akhmad sedang berbaring di depan seorang diri.”
-Kamar Ambarita
“Sebuah kamar di rumah Ambarita, dia sedang membagi kartu melihat peruntungannya.”
-Ruang tamu rumah Ambarita

Latar Waktu :
-Sore hari
“Selamat sore nona Ambar.”
Perlengkapan
Perlengkapan yang digunakan dalam lakon drama ini perlengkapn realis, yaitu perlengkapan yang bersifat nyata dan terlihat,adapun perlengkapan yang digunakan ialah
Alat :
-Kursi
-Meja
-Karpet
-Bantal
-Selimut
-Lakban Hitam
Kostum :
-Ambarita : Gaun, sepatu, dan aksesoris.
-Akmad : Kemeja, celana panjang, dan sepatu.
-Ny.Eliya : Rok, kemeja, perhiasan, kipas, dan sepatu.
-Karim : Kemeja, celana panjang, sepatu.
-Tigor : Kemeja dan celana panjang.
-Serabi : Jas, celana panjang, tongkat.
-Arina : Gaun, sepatu.
-Siti : Daster dan lap.
2 .Strukutur Stilistka
Gaya bahasa yang digunakan dalam Lakon drama “Mak Comblang” cukup ringan dan santai. Namun susunan kata-kata dalam kalimat-kalimatnya menggunakan bahasa  yang sering kali dibolak-balik sehingga menimbulkan sedikit kebosanan karena pembaca naskah mesti memahami dialog




Ø  Apresiasi Tahap 3

a.Tema
Tema yang diangkat  adalah mengenai percintaan. Di mana dari tem percintaan ini ditarik sebuah cerita unik dengan bumbu percomblangan atau jodoh menjodohkan.
       b.Nilai
Nilai yang terkandung dalam lakon “Mak Comblang” , adalah nilai sastra, nilai sosial, dan ekonomi. Dalam nilai sastra, setiap karya sastra pasti mempunyai nilai sastra yaitu menghibur. Sedangkan dalam nilai sosial, dalam drama ini menggambarkan segala macam tingkah manusia, orang-orang yang ambisius, angkuh, sok priyayi, kenes dan mmbanggakan diri secara berlebihan. Dan nilai ekonomi dalam drama ini ialah orang yang kehilangan akal sehatnya karena haus kekayaan. Mereka menganggap perkawinan hanyalah transaksi dagang yang selalu harus memperhitungkan untung dan rugi secara materi.



No comments:

Post a Comment