Monday, March 4, 2013

makalah pendekatan komunikatif dan intregatif



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Ada dua pendapat yang bertentangan di tengah pengajaran bahasa Indonesia. Di satu sisi, banyak keluhan yang dilontarkan oleh masyarakat terhadap penguasaan bahasa Indonesia si anak didik. Keluhan itu terutama karena si anak didik dianggap kurang mampu menggunakan bahasa Indonesia baik secara lisan maupun secara tertulis. Di sisi lain, di sebagian siswa/ mahasiswa mengatakan pembelajaran bahasa Indonesia sangat membosankan karena mereka sudah merasa bisa dan penyampaian materi yang kurang menarik sehingga secara tidak langsung siswa/ mahasiswa menjadi lemah dalam penangkapan materi (Haris, 2008).
Dalam perkembangannya sangat sulit untuk menumbuhkan dan mengembangkan minat siswa terhadap pelajaran bahasa Indonesia. Para siswa tidak begitu berminat belajar bahasa Indonesia. Mereka pada umumnya belajar bahasa Indonesia semata-mata untuk memenuhi nilai  karena mata pelajaran bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran wajib di sekolah dan mencari nilai yang memuaskan. Terkadang banyak siswa yang terlalu menganggap mudah mata pelajaran bahasa Indonesia sehingga siswa kurang memiliki motivasi untuk belajar bahasa Indonesia. Dalam penerapannya pun sering kali pelajaran bahasa Indonesia itu dianggap membosankan dan tidak menyenangkan. Hal ini semakin membuat siswa tidak tertarik untuk belajar bahasa Indonesia.
Dengan pelajaran bahasa Indonesia  disekolah, siswa harus memahami konsep secara tepat, terampil menyebutkan dan mengaplikasikan ciri-ciri umum bahasa yang baik dan benar, ciri-ciri khusus yang menyangkut ejaan yang baku, diksi yang baik dan benar, kalimat yang efektif, paragraf yang apik, serta terampil menyebutkan kesalahan untuk memperbaikinya. Untuk mencapai kecakapan berbahasa Indonesia itu, perlu diterapkan pendekatan yang tepat. Pendekatan yang tepat dapat membuatasiswa belajar secara aktif, yaitu pendekatan komunikatif.


B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1.        Apa pengertian pendekatan komunikatif dan pendekatan integratif ?
2.        Apa saja prinsip-prinsip pendekatan komunikatif dan pendekatan integratif ?
3.        Apa saja strategi pendekatan komunikatif dan pendekatan integratif ?
4.        Bagaimana penerapan pendekatan komunikatif dan pendekatan integratif dalam pembelajaran bahasa Indonesia ?

C.    Tujuan Penulisan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan :
1.        Pengertian pendekatan komunikatif dan pendekatan integratif.
2.        Prinsip-prinsip pendekatan komunikatif dan pendekatan integratif.
3.        Strategi pendekatan komunikatif dan pendekatan integratif.
4.        Penerapan pendekatan komunikatif dan integratif dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN

v  PENDEKATAN KOMUNIKATIF
Ø  PENGERTIAN
a.    Pendekatan komunikatif merupakan pendekatan yang dilandasi oleh pemikiran bahwa kemampuan menggunakan Bahasa dalam komunikasi merupakan tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran Bahasa (Zuchdi, 1997).
b.    Menurut Dell Hymes, pendekatan komunikatif merupakan Penguasaan secara naluri yang dipunyai seorang penutur asli untuk menggunakan dan memahami bahasa secara wajar dalam proses berkomunikasi atau berinteraksi dan dalam hubungannya dengan konteks sosial.
c.    Pendekatan yang mendasarkan pandangannya terhadap penggunaan bahasa sehari-hari secara nyata (M. Soenardi Dwiwandono, 1996).
Maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan komunikatif adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk membuat kemampuan untuk berkomunikasi sebagai tujuan pembelajaran bahasa dan mengembangkan prosedur-prosedur bagi empat keterampilan berbahasa, yang mencakup menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dan mengakui saling ketergantungan bahasa dan komunikasi, dan bahasa yang dimaksud dalam konteks ini tentu saja bahasa Indonesia.

Ø  PRINSIP - PRINSIP
1.        Pragmatik, struktur dan kosakata tidak disajikan sebagai pokok bahasan yang berdiri sendiri, karena kosa kata, pragmatik dan struktur telah tercakup dalam pengajaran keempat keterampilan pembelajaran bahasa tersebut.
2.        Pembelajaran bahasa untuk melatih kepekaan siswa maksudnya, siswa tidak hanya diinformasikan secara lugas atau langsung tetapi harus mampu juga memahami informasi yang disampaikan secara tersirat.
3.        Pembelajaran bahasa selain untuk meningkatkan keterampilan berbahasa, bernalar dan memperluas wawasan juga mengembangkan kemampuan menghayati keindahan karya sastra, misalnya membaca puisi, menyanyi, bercerita dan bermain drama.
4.        Pembelajaran bahasa juga diarahkan untuk membekali siswa menguasai bahasa lisan dan tulis, misalnya mengungkapkan informasi secara lisan maupun tulis.

Ø  STRATEGI
Strategi belajar-mengajar dalam pendekatan komunikatif didasarkan pada cara belajar siswa aktif, yang sekarang dikenal dengan istilah Student Centered Learning (SCL). Cara belajar aktif merupakan perkembangan dari teori Dewey Learning by Doing (1854—1952) (lihat Pannen, dkk.2001:42).
 Dewey sangat tidak setuju dengan rote learning ‘belajar dengan menghafal’. Dewey menerapkan prinsip-prinsip learning by doing, yaitu siswa perlu terlibat dalam proses belajar secara spontan/ siswa terlibat secara aktif dalam proses belajar-mengajar.

Ø  PENERAPAN
a. Tujuan pembelajaran bahasa adalah mengembangkan kemampuan pelajar untuk berkomunikasi secara langsung dengan menggunakan bahasa target dalam konteks komunikasi yang sesungguhnya atau dalam situasi kehidupan yang nyata (real).
b.  Hal yang mendasar dari pendekatan komunikatif ini adalah kebermaknaan dari setiap bentuk bahasa yang dipelajari dan keterkaitan bentuk, ragam, dan makna bahasa dengan situasi dan konteks berbahasa itu.
c. Dalam proses belajar-mengajar siswa bertindak sebagai komunikator yang berperan aktif dalam aktivitas komunikasi yang sesungguhnya, sedangkan pengajar memprakarsai dan merancang berbagai pola interaksi antarsiswa,dan berperan sebagai fasilitator.
d. Aktivitas dalam kelas diwarnai secara nyata dan dominan oleh kegiatan–kegiatan komunikasi, bukan latihan-latihan manipulatif dan peniruan-peniruan tanpa makna.
e. Materi yang disajikan bervariasi, tidak hanya mengandalkan buku teks, tetapi lebih ditekankan pada bahan-bahan otentik (berita koran, menu, iklan, dan sebagainya). Dari bahan-bahan tersebut, pemerolehan bahasa pelajar diharapkan meliputi bentuk, makna, fungsi, dan konteks sosial.
f.   Penggunaan bahasa pertama dalam kelas tidak dilarang sama sekali, tetapi alangkah baiknya dikurangi.
g. Dalam pendekatan komunikatif, kesiapan siswa ditoleransi untuk mendorong keberanian berkomunikasi.
h. Evaluasi dalam pendekatan komunikatif ditekankan pada kemampuan menggunakan bahasa dalam kehidupan nyata, bukan pada penguasaan struktur bahasa atau gramatika.
Prosedur-prosedur pembelajaran berdasarkan pendekatan komunikatif lebih bersifat evolusioner daripada revolusioner. Adapun garis kegiatan pembelajaran yang ditawarkan mereka adalah :
a.        penyajian dialog singkat,
b.      pelatihan lisan dialog yang disajikan,
c.        penyajian tanya jawab,
d.      penelaah dan pengkajian,
e.       penarikan simpulan,
f.       aktivitas interpretatif,
g.      aktivitas produksi lisan,
h.      pemberian tugas,
i.        pelaksanaan evaluasi.

v  PENDEKATAN INTEGRATIF
Ø  PENGERTIAN
Pendekatan Integratif dapat dimaknakan sebagai pendekatan yang menyatukan beberapa aspek ke dalam satu proses.
Integratif terbagi menjadi interbidang studi dan antarbidang studi. Interbidang studi artinya beberapa aspek dalam satu bidang studi diintegrasikan. Misalnya, mendengarkan diintegrasikan dengan berbicara dan menulis. Menulis diintegrasikan dengan berbicara dan membaca. Materi kebahasaan diintegrasikan dengan keterampilan bahasa. Integratif antarbidang studi merupakan pengintegrasian bahan dari beberapa bidang studi. Misalnya, bahasa Indonesia dengan matematika atau dengan bidang studi lainnya.



Ø  PRINSIP – PRINSIP
Dua prinsip melandasi pembelajaran integratif. Pertama, pembelajaran berpusat pada makna, maksudnya pengalaman pembelajaran berbahasa baik secara lisan maupun tulisan harus bermakna dan bertujuan fungsional, dan nyata atau realistik. Kedua, pembelajaran yang berpusat pada siswa. Artinya dalam komponen perencanaan pengajaran harus mem-perhatikan keberadaan dan latar belakang budaya siswa (Rigg, 1991:526).

Ø  STRATEGI
1. Pembelajaran kosakata dan struktur harus selalu dikemas dalam konteks pemakaian yang sesungguhnya,
2.  Setiap aspek bahasa diajarkan dalam payung tema tertentu,
3.  Dengan mengacu pada tema, pembelajaran bahasa Indonesia sebenarnya dapat diintegrasikan dengan bidang studi (lintas bidang studi).


Ø  PENERAPAN
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, integratif interbidang studi lebih banyak digunakan. Saat mengajarkan kalimat, guru tidak secara langsung menyodorkan materi kalimat ke siswa tetapi diawali dengan membaca atau yang lainnya. Perpindahannya diatur secara tipis. Bahkan, guru yang pandai mengintegrasikan penyampaian materi dapat menyebabkan siswa tidak merasakan perpindahan materi. Integratif sangat diharapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Pengintegrasiannya diaplikasikan sesuai dengan kompetensi dasar yang perlu dimiliki siswa. Materi tidak dipisah-pisahkan. Materi ajar justru merupakan kesatuan yang perlu dikemas secara menarik.

No comments:

Post a Comment