Thursday, November 28, 2013

Konsep dan Tugas Perkembangan peserta Didik



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Makalah
Sedikitnya ada empat istilah yang berdekatan bahkan saling terkait pengertiannya dengan istilah perkembangan (development). Yaitu pertumbuhan (growth), kematangan (maturation), belajar (learning) dan latihan (exercise).
Setiap individu pasti berkembang dalam kehidupannya, adanya perkembangan dalam diri individu disesuaikan berdasarkan fase-fase perkembangannya. Menurut Robert Huvigrust mendefinisikan tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar satu periode tertentu dari kehidupan individu, jika berhasil akan menimbulkan fase bahagia dan membawa keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Sebaliknya, jika tugas-tugas tersebut tidak dilalui dengan baik maka akan timbul rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya.
Berhasil atau tidaknya setiap individu menyelesaikan tugasnya dapat dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal yaitu keadaan fisik baik fisik yang sempurna ataupun individu yang berkebutuhan khusus. Sedangkan faktor eksternal yaitu adanya pengaruh terhadap lingkungan individu tersebut.
Mengetahui tugas perkembangan sangatlah diperlukan untuk setiap pendidik. Karena pendidik tidak hanya diharapkan sebagai pemberi materi pembelajaran tetapi adanya kepekaan kepada setiap anak didiknya, untuk menumbuhkan semua itu diperlukannya pengetahuan tentang tugas perkembangan peserta didik baik pada anak Usia Dini (TK/ PAUD), Dasar (SD), maupun Remaja. Karena keberhasilan pada setiap tugasnya akan mempengaruhi tugas-tugas berikutnya.

B.     Rumusan Masalah
Untuk memfokuskan pembahasan mengenai konsep dan tugas perkembangan peserta didik maka dalam makalah ini menyusun beberapa rumusan masalah yang nantinya akan membahas tentang:
1.      Apa pengertian tugas perkembangan?
2.      Apa saja yang menjadi sumber-sumber tugas perkembangan peserta didik?
3.      Bagaimana tugas perkembangan anak TK/AUD serta implikasinya dalam pendidikan?
4.      Bagaimana perkembangan anak SD serta implikasinya dalam pendidikan ?
5.      Bagaimana perkembangan masa remaja serta implikasinya dalam pendidikan ?

C.    Tujuan Makalah
Makalah ini membahas tentang konsep dan tugas perkembangan peserta didik  berdasarkan pembahasan yang dispesifikan dalam rumusan masalah, dapat dikemukakan bahwa tujuan penulisan makalah yaitu:
1.      Mengetahui pengertian tugas perkembangan.
2.      Mengetahui sumber-sumber tugas perkembangan peserta didik.
3.      Dapat menjelaskan tugas perkembangan anak TK/AUD serta implikasinya dalam pendidikan.
4.      Dapat  menjelaskan perkembangan anak SD serta implikasinya dalam pendidikan
5.      Mengetahui perkembangan masa remaja serta implikasinya dalam pendidikan

D.    Manfaat Makalah
Manfaat makalah ini adalah selain untuk menyelesaikan tugas matakuliah Perkembangan Peserta Didik, makalah ini berguna baik untuk penulis maupun pembaca dalam menjawab serta menemukan hal yang bersangkutan tentang konsep dan tugas perkembangan peserta didik karena bagi pendidik mengetahui tugas perkembangan peserta didik setiap periode-periodenya sangatlah bermanfaat sebagai bekal pengetahuannya mengenai psikologi anak didiknya nanti serta dapat mengimplikasikannya dalam pendidikan.














BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Tugas Perkembangan
Setiap individu pasti tumbuh dan berkembang, perkembangan itu dilalui dengan beberapa periode atau fase- fase perkembangan selama perjalanan kehidupan setiap individu. Menurut Robert Huvigrust mendefinisikan tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar satu periode tertentu dari kehidupan individu, jika berhasil akan menimbulkan fase bahagia dan membawa keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Sebaliknya, jika tugas-tugas tersebut tidak dilalui dengan baik maka akan timbul rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya.
Jadi, pada setiap individu pasti memiliki beberapa tugas yang setiap fasenya memiliki tingkatan, Setiap fase perkembangan mempunyai serangkaian tugas perkembangan yang harus diselesaikan dengan baik oleh setiap individu. Sebab, menyelesaikan tugas- tugas perkembangan pada fase tertentu akan memperlancar pelaksanaan tugas-tugas perkembangan pada fase berikutnya. Sementara apabila gagal maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu tersebut sehingga bisa menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan merampungkan tugas- tugas berikutnya. Tugas-tugas perkembangan ini berkaitan dengan sikap, perilaku, atau keterampilan yang sebagainya dimiliki oleh individu, sesuai dengan usia atau fase perkembangannya. Hurlock (1981) menyebut tugas-tugas perkembangan ini sebagai ini sebagai social expectations. Dalam arti, setiap kelompok budaya mengharapkan anggotanya menguasai keterampilan tertentu yang penting dan memperoleh pola perilaku yang disetujui bagi berbagai usia sepanjang rentang kehidupan.
Tugas-tugas dalam perkembangan mempunyai tiga macam tujuan yang sangat berguna. Pertama, sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dari mereka pada usia-usia tertentu. Kedua, dalam memberi motivasi kepada setiap individu untuk melakukan apa yang diharapkan dari mereka oleh kelompok sosial pada usia tertentu sepanjang kehidupan mereka.




B.     Sumber Tugas Perkembangan
Tugas perkembangan berasal dari tiga jenis sumber. Pertama adalah tugas yang berasal dari pertumbuhan fisik. Misalnya, kesiapan fisik balita membuatnya mulai belajar berjalan dan bicara. Keterampilan itu akan diperlukan untuk tahap perkembangan berikutnya, misalnya untuk bermain bersama teman-teman. Di usia remaja, pertumbuhan fisik hormonal memunculkan rasa ketertarikan pada lawan jenis. Di sini ada tugas perkembangan untuk belajar menjaga sikap pada lawan jenis.
            Kedua, ada tugas-tugas yang berasal dari kematangan kepribadian. Yang ini terkait dengan pertumbuhan sistem nilai dan aspirasi. Misalnya, di usia SD mulai muncul kesadaran akan perbedaan kelompok sosial dan ras, maka di usia ini ada tugas perkembangan untuk bisa menyikapi dengan tepat perbedaan tersebut. Ketika beranjak remaja muncul harapan tentang karier, sehingga di sini muncul tugas untuk mulai mempelajari pengetahuan dan keterampilan sebagai persiapan kerja.
Selanjutnya, jenis tugas perkembangan ketiga adalah tugas yang berasal dari tuntutan masyarakat, contohnya di usia SD, anak diharapkan sudah bisa baca tulis. Di usia dewasa, seseorang dituntut melakukan tanggung jawab sebagai warga sipil seperti membayar pajak dan memiliki pekerjaan.
Adapun yang menjadi sumber dari pada tugas-tugas perkembangan tersebut menurut  Havighurst adalah: Kematangan pisik, tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai-nilai dan aspirasi individu. Pembagian tugas-tugas perkembangan untuk masing-masing fase dari sejak masa bayi sampai usia lanjut dikemukakan oleh Havighurst sebagai berikut:

1. Masa bayi dan anak-anak
 a. Belajar berjalan.
 b. Belajar mekan makanan padat.
 c. Belajar berbicara.
 d. Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh.
 e. Mencapai stabilitas fisiologik.
 f. Membentuk pengertian sederhana tentang realitas fisik dan sosial.
 g. Belajar kontak perasaan dengan orang tua, keluarga, dan orang lain.
 h. Belajar mengetahui mana yang benar dan yang salah serta mengembangkan kata hati.

2. Masa Anak Sekolah
a.  Belajar ketangkasan fisik untuk bermain.
b. Pembentukan sikap yang sehat terhadap diri sendiri sebagai organism yang sedang tumbuh.
c. Belajar bergaul yang bersahabat dengan anak-anak sebaya.
d. Belajar peranan jenis kelamin.
e. Mengembangkan dasar-dasar kecakapan membaca, menulis, dan berhitung.
f. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan guna keperluan kehidupan sehari-hari.
g. Mengembangkan kata hati moralitas dan skala nilai-nilai.
h. Belajar membebaskan ketergantungan diri.
i. Mengembangkan sikap sehat terhadap kelompok dan lembga-lembaga.

3. Masa Remaja
a. Menerima keadaan jasmaniah dan menggunakannya secara efektif.
b. Menerima peranan sosial jenis kelamin sebagai pria/wanita.
c. Menginginkan dan mencapai perilaku social yang bertanggung jawab social.
d. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
e. Belajar bergaul dengan kelompok anak-anak wanita dan anak-anak laki-laki.
f. Perkembangan skala nilai.
g. Secara sadar mengembangkan gambaran dunia yang lebih adekwat.
h. Persiapan mandiri secara ekonomi.
i. Pemilihan dan latihan jabatan.
j. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.

4. Masa Dewasa Awal
a. Mulai bekerja.
b. Memilih pasangan hidup.
c. Belajar hidup dengan suami/istri.
d. Mulai membentuk keluarga.
e. Mengasuh anak.
f. Mengelola/mengemudikan rumah tangga.
g. Menerima/mengambil tanggung jawab warga Negara.
h. Menemukan kelompok sosial yang menyenangkan.

5. Masa Usia Madya/Masa Dewasa Madya
a. Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan fisiologis.
b. Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu.
c. Membantu anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan berbahagia.
d. Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir pekerjaan.
e. Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang dewasa.
f. Mencapai tanggung jawab sosial dan warga Negara secara penuh.

Adanya Tugas- tugas perkembangan dalam setiap individu, pasti memiliki latar belakangnya yakni sumber yang membentuk tugas pada setiap fase-fase perkembangannya. Sumber-sumber itu adalah sebagai berikut:
1.      Tugas yang berasal dari pertumbuhan fisik. Misalnya, kesiapan fisik balita membuatnya mulai belajar berjalan dan bicara. Dengan keterampilan itu diperlukan untuk tahapan perkembangan berikutnya. Di usia remaja, pertumbuhan fisik hormonal memunculkan rasa ketertarikan pada lawan jenis.
2.      Ada tuga-tugas yang berasal dari kematangan kepribadian. Misalnya, anak usia sekolah dasar mulai muncul kesadaraan akan perbedaan kelompok sosial dan ras, maka di usia ini ada tugas perkembangan untuk bisa menyikapi dengan tepat perbedaan tersebut. Ketika beranjak remaja muncul harapan tentang karir, sehingga muncul tugas perkembangan untuk memulai mempelajari pengetahuan dan keterampilan sebagai persiapan kerja.
3.      Jenis tugas perkembangan ketiga adalah tugas yang berasal dari tuntutan masyarakat. Contoh pada usia SD, anak diharapkan sudha bisa baca tulis. Di usia dewasa, seseorang individu dituntut melakukan tanggung jawa sebagai warga sipil seperti membayar pajak dan memiliki pekerjaan.
4.         Adapun tuntutan Norma Agama.  Misalnya anak di usia SD sudah muncul perasaan taat beribadah kepada Allah, sehingga ia dapat beribadah dengan baik, dan terbiasa untuk berbuat baik kepada sesama manusia. Di usia dewasa, seorang individu bisa mempertanggung jawabkan sebagai warna negara yang berketuhanan sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.
5.      Perkembangan Sosial- Budaya mengikuti suatu pola, yaitu suatu urutan sosial yang teratur, dan pola ini sama pada semua anak yang ada di dalam suatu kelompok budaya. Anak belajar melalui hubungan sosial dan bergabung dengan orang-orang yang umurnya sebaya. Anak yang mengikuti pendidikan sekolah akan bersosialisasi lebih baik dibandingkan dengan yang tidak bersekolah.

C.     Tugas Perkembangan Anak TK/PAUD serta Implikasinya dalam Pendidikan
1.      Tugas Perkembangan Anak TK/PAUD
  Awal tugas perkembangan ada di tahap ini. Bagi anak usia dini, orangtua merupakan guru yang terpenting dan rumah tangga merupakan lingkungan belajar utamanya. Harus diingat bahwa fungsi PAUD bukan sekedar untuk memberikan berbagai pengetahuan kepada anak melainkan yang tidak kalah pentingnya adalah untuk mengajak anak berpikir, bereksplorasi, bergaul,berekspresi, berimajinasi tentang berbagai hal yang dapat merangsang pertumbuhan sinaps baru dan memperkuat yang telah ada serta menyeimbangkan berfungsinya kedua belahan otak (Jalal, 2002 15). Tugas Perkembangan Anak TK/ PAUD meliputi:
1.     Belajar berjalan. Pada usia sekitar satu tahun, tulang dan otot-otot bayi telah cukup kuat untuk melakukan gerakan berjalan. Berjalan merupakan puncak dari perkembangan gerak pada masa bayi.
2.     Belajar mengambil makanan yang padat. Makanan merupakan kebutuhan biologis utama pada manusia. Dengan diawali oleh kemampuan mengambil dan memakan sendiri makanan yang dibutuhkannya, bayi telah memulai usaha memenuhi sendiri kebutuhan hidupnya.
3.     Belajar berbicara. Bicara merupakan alat berpikir dan berkomunikasi dengan orang lain. Melalui tugas ini anak mempelajari bunyi-bunyi yang emngandung arti dan berusaha mengkomunikasikannya dengan orang-orang di sekitarnya. Melalui penguasaan akan tugas ini anak akan berkembang pula kecakapan sosial dan intelektualnya.
4.     Belajar mengontrol cara-cara buang air. Pengontrolan cara buang air bukan hanya berfungsi menjaga kebersihan, tetapi juga menjadi indikator utama kemampuan berdiri sendiri, pengendalian diri dan sopan santun. Anak yang sudah menguasai cara-cara buang air dengan baik, termasuk tempat dan pemeliharaan kebersihannya, pada tahap selanjutnya akan mampu mengendalikan diri dan bersopan santun.
5.     Belajar mengetahui jenis kelamin. Dalam masyarakat akan selalu ditemui individu dengan jenis kelamin pria atau wanita, walaupun ada juga yang berkelainan. Anak harus mengenal jenis-jenis kelamin ini baik ciri-ciri biologisnya maupun sosial kulturalnya serta peranan-peranannya. Pengenalan tentang jenis kelamin sangat penting bagi pembentukan peranan dirinya serta penentuan bentuk perlakuan dan interaksi baik dengan jenis kelamin yang sama maupun berbeda dengan dirinya.
6.     Mencapai kesetabilan jasmaniah fisiologis. Pada masa bayi, kondisi fisiknya sangat labil dan peka, mudah sekali berubah dan kena pengaruh dari luar. Pada akhir masa kanakkanak, ia harus memiliki jasmani yang stabil, kuat, sehat, seimbang agar mampu melakukan tuntutan-tuntutan perkembangan selanjutnya.
7.     Memiliki konsep sosial dan fisik walaupun masih sederhana. Anak hidup dalam lingungan fisik dan sosial tertentu. Agar dapat hidup secara wajar dan menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya, anak dituntut memiliki konsep-konsep sosial dan fisik yang sesuai dengan kemampuannya. Anak harus sudah mengetahui apa itu binatang, manusia, rumah, baik, jahat dan lain-lain.
8.     Belajar hubungan emosional dengan orang lain. Belajar hubungan sosial yang baik dengan orang tua, serta orang-orang dekat lainnya, karena akan selalu berhubungan dengan orang lain, baik dalam keluarganya maupun di lingkungannya, maka ia dituntut untuk dapat membina hubungan baik dengan orang-orang tersebut. Anak dituntut dapat menggunakan bahasa yang tepat dan baik, bersopan santun.

9.     Belajar melakukan hubungan baik berdasarkan norma sosial/ agama. Pergaulan hidup selalu berisi dan berlandaskan moral. Sesuai dengan kemampuannya anak dituntut telah mengetahui mana perbuatan yang baik dan mana yang tidak baik. Lebih jauh ia dituntut untuk melakukan perbuatan yang baik dan menghindarkan perbuatan yang tidak baik. Diharapkan kebaikan-kebaikan ini menjadi bagian dari hati nuraninya.
            Pada masa pendidikan anak usia dini (PAUD) maupun masa taman kanak-kanakanak akan cenderung melakukan pembelajaran seperti yang telah disebutkan diatas. Untuk itulah sebagai pendidik anda harus bisa menyesuaikan tugas-tugas dalam periode perkembangan anak ini, hal itu dimaksudkan agar proses pembelajaran anak bisa berjalan efektif dan efisien.
            Pada dasarnya anak selalu mengalami perkembangan. Perkembangan akan menjadi media bagi anak untuk belajar dan mengenal lingkungannya.


2.      Implikasi Tugas Perkembangan Anak TK/PAUD dalam Pendidikan

            Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan anak adalah sangat penting. Pengaturan lingkungan yang membuat anak dapat bergerak bebas dan aman untuk bereksplorasi merupakan kondisi yang sangat baik bagi perkembangan anak, oleh karena itu lingkungan yang baik untuk PAUD adalah lingkungan yang mendukung anak melakukan kegiatan tersebut. Selama ini ada anggapan bahwa lingkungan yang baik adalah ruangan yang berdinding putih, bersih, dan tenang. Sebuah anggapan yang keliru karena ruangan tanpa rangsangan semacam itu justru menghambat perkembangan anak. Memang benar bahwa faktor bawaan juga berpengaruh terhadap kecerdasan seseorang tetapi pengaruh lingkungan juga merupakan faktor yang tidak kalah pentingnya. Jika faktor bawaan dimisalkan sebagai dasar maka faktor lingkungan merupakan pengembangannya.
            Tanpa diperkaya oleh lingkungan, modal1/2 dasar tersebut tidak akan berkembang bahkan bisa jadi menyusut. Jika orangtua karena satu dan lain hal tidak melaksanakan fungsinya sebagai pendidik, fungsi ini dapat dialihkan (sebagian) kepada pengasuh, lembaga pendidikanpenitipan anak, lingkungan atau siapa saja yang mampu berperan sebagai pengganti. Peran pengganti ini dapat dilakukan baik di lingkungan keluarganya (pengasuh) atau di luar lingkungan keluarganya. Implikasi bagi penyelenggaraan pendidikan anak PAUD, yaitu sebagai berikut:
a)         Lingkungan hidup dan pendidikan anak-anak (Paud) amat penting untuk memperkaya pengalaman dan mempercepat laju perkembangannya.





D.    Tugas Perkembangan Anak SD serta Implikasinya dalam Pendidikan
1.      Tugas Perkembangan Anak SD
Pada masa ini merupakan masa perkembangan yang singkat, tetapi merupakan masa yang sagat penting bagi kehidupannya. Oleh karena itu, pada masa ini  seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akan berkembang secara optimal. Karakteristiknya yaitu pertumbuhan fisiknya telah mencapai kematangan, mampu mengontrol tubuh dan keseimbangannya. Untuk perkembangan kecerdasannya anak usia kelas awal SD ditunjukkan dengan kemampuannya dalam melakukan seriasi, mengelompokkan obyek, berminat terhadap angka dan tulisan, meningkatnya perbendaharaan kata, senang berbicara, memahami sebab akibat dan berkembangnya pemahaman terhadap ruang dan waktu. Tugas perkembangannya meliputi :
a)      Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang umum.
b)      Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai makhluk yang sedang tumbuh.
c)      Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya.
d)     Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat.
e)      Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar membaca, menulis, dan berhitung.
f)       Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari.
g)      Mengembangkan hati nurani, pengertian moral dan tata tingkatan nilai.
h)      Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga- lembaga.
i)        Mencapai kebebasan pribadi.

2.      Implikasi Tugas Perkembangan Anak SD dalam Pendidikan
Berdasarkan tugas-tugas perkembangan anak SD dapat dirumuskan bahwa implikasi dalam pendidikannya yaitu :
                               a)      Cara pengajaran yang lebih terbuka, memberikan kesempatan anak mengoptimalkan perkembangan fisiknya. Dengan cara ini anak dapat lebih bersemangat dan timbul rasa senang dalam menjalani aktivitas pembelajaran. Sehingga berdampak positif juga bagi perkembangan mereka.
                              b)      Metode pembelajaran yang fleksibel tidak kaku, bervariasi. Metode ini diharapkan anak dapat lebih berkembang, aktif dan membantu timbulnya suasana yang menyenangkan selama proses belajar. Karena anak lebih butuh banyak aktivitas yang membantu perkembangan mereka.
                               c)      memperhatikan kesulitan dan permasalahan siswa serta memberikan bimbingan baik secara individual maupun kelompok. Hal ini bertujuan agar anak mencapai keutuhan dan keserasian sikap dirinya sendiri sebagai organisme yang sedang tumbuh secara optimal.
                              d)      Adanya penanaman moral dan agama agar timbul sikap dan sifat yang positif sejak dini.
                               e)      Sekolah mempunyai peran yang sangat penting dalam pengembangan kemampuan intelektual anak. Dalam hal ini guru harus memberikan perhatian agar menunjang proses pendidikan anak. Guru juga harus memberikan kesempatan kepada anak untuk mengemukakan hasil belajarnya serta memberikan komentar terhadap pekerjaan yang telah dilakukan oleh anak SD dalam proses belajar. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat membentuk proses pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan oleh sekolah.

E.     Tugas Perkembangan Masa Remaja serta Implikasinya dalam Pendidikan
1.      Tugas Perkembangan Masa Remaja
Tugas-tugas perkembangan remaja adalah sikap dan perilaku dirinya sendiri dalam menyikapi lingkungan di sekitarnya. Perubahan yang terjadi pada fisik maupun psikologisnya menuntut anak untuk dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan dan tantangan hidup yang ada di hadapannya.
Tugas-tugas perkembangan pada masa remaja yang disertai oleh berkembangnya kapasitas intelektual, stres dan harapan-harapan baru yang dialami remaja membuat mereka mudah mengalami gangguan baik berupa gangguan pikiran, perasaan maupun gangguan perilaku. Stres, kesedihan, kecemasan, kesepian, keraguan pada diri remaja membuat mereka mengambil resiko dengan melakukan kenakalan (Fuhrmann, 1990). Masa remaja ditandai dengan (1) berkembangnya sikap dependen kepada orang tua ke arah independen, (2) minat seksualitas (3) kecenderungan untuk merenung atau memperhatikan diri sendiri, nilai-nilai etika, dan isu-isu moral (Salzman dan Pikunas, 1976).
Semua tugas perkembangan pada masa remaja dipusatkan pada pusaka penanggulangan sikap dan pola perilaku yang kekanak-kanakan dan mengadakan persiapan untuk menghadapi masa dewasa. Menurut Menurut Hurlock (1991) tugas perkembangan pada masa remaja adalah sebagai berikut:
a)      Berusaha mampu menerima bentuk fisiknya.
b)      Berusaha mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa.
c)      Berusaha mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis.
d)     Berusaha mencapai kemandirian emosional dan ekonomi
e)      Berusaha mengembangkan konsep dan keterampilan-keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melukukan peran sebagai anggota masyarakat.
f)       Berusaha mengembangkan perilaku tanggungjawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa.
g)      Berusaha mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan.
h)      Berusaha memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga.
Banyak para ahli psikologi memandang bahwa identity formation (pembentukan identitas/ jati diri) merupakan tugas perkembangan utama bagi remaja. Jika remaja gagal atau tidak mendapat kepuasan dalam menjawab pertanyaan ‘Siapa saya?’ dan ‘Mengapa saya?’ maka mereka akan mengalami ‘peperangan’ dalam dirinya. Pikunas juga mengemukakan pendapat William Kay, yaitu bahwa tugas perkembangan utama bagi remaja adalah memperoleh kematangan sistem moral untuk membimbing perilakunya. Kematangan remaja belum disebut sempurna apabila tidak memiliki kode moral yang dapat diterima secara universal.
Kematangan pencapaian fase kognitif tingkat ini akan sangat membantu kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangannya itu dengan baik. Agar dapat memenuhi dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan ini, remaja memeriukan kemampuan kreatif. Kemampuan kreatif ini banyak diwarnai oleh perkembangan kognitifnya.

2.      Implikasi Tugas- tugas Perkembangan Remaja dalam Pendidikan
Dalam penyelengggaraan pendidikan masing-masing perkembangan akan mempunyai implikasi yang berbeda, yaitu dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kegiatan- kegiatan nonakademik, berkenaan dengan penyesuaian peran sosial, pemahaman terhadap kondisi fisik dan psikologis, serta pemahaman dan penghayatan peran jenis kelamin.
Tugas-tugas perkembangan remaja harus dapat diselesaikan dengan baik, karena akan membawa implikasi penting bagi penyelenggaraan pendidikan dalam rangka membantu remaja tersebut, yaitu sebagai berikut:
a)      Sekolah dan perguruan tinggi perlu memberikan kesempatan melaksanakan kegiatan- kegiatan nonakademik melalui berbagai perkumpulan.
b)      Adanya tindak lanjut bagi remaja yang bertingkah laku tidak sesuai dengan jenis kelaminnya, yaitu dengan cara diadakannya bimbingan.
c)      Siswa yang lambat perkembangan jasmaninya diberi kesempatan berlomba dalam kegiatan kelompoknya sendiri. Perlu diberikan penjelasan melalui bidang studi biologi dan ilmu kesehatan bahwa pada diri remaja sedang terjadi perubahan jasmani yang bervariasi. Kepada siswa juga diberikan kesempatan untuk bertanya jawab tentang perkembangan jasmani itu.
d)     Pemberian bantuan kepada siswa untuk memilih lapangan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keinginannya, sesuai dengan sistem kemasyarakatan yang dianutnya, dan membantu siswa mendapatkan pendidikan yang bermanfaat untuk memepersiapkan diri memasuki pekerjaan.























BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Setiap fase perkembangan mempunyai serangkaian tugas perkembangan yang harus diselesaikan dengan baik oleh setiap individu. Sebab, menyelesaikan tugas- tugas perkembangan pada fase tertentu akan memperlancar pelaksanaan tugas-tugas perkembangan pada fase berikutnya. Sementara apabila gagal maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu tersebut sehingga bisa menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan merampungkan tugas- tugas berikutnya. Tugas-tugas perkembangan ini berkaitan dengan sikap, perilaku, atau keterampilan yang sebagainya dimiliki oleh individu, sesuai dengan usia atau fase perkembangannya.
Tugas-tugas dalam perkembangan mempunyai tiga macam tujuan yang sangat berguna. Pertama, sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dari mereka pada usia-usia tertentu. Kedua, dalam memberi motivasi kepada setiap individu untuk melakukan apa yang diharapkan dari mereka oleh kelompok sosial pada usia tertentu sepanjang kehidupan mereka.
Tugas perkembangan berasal dari tiga jenis sumber. Pertama adalah tugas yang berasal dari pertumbuhan fisik. Kedua, ada tugas-tugas yang berasal dari kematangan kepribadian. Selanjutnya, jenis tugas perkembangan ketiga adalah tugas yang berasal dari tuntutan masyarakat, contohnya di usia SD, anak diharapkan sudah bisa baca tulis.
Adanya Tugas- tugas perkembangan dalam setiap individu, pasti memiliki latar belakangnya yakni sumber yang membentuk tugas pada setiap fase-fase perkembangannya.
Bagi anak usia dini, orangtua merupakan guru yang terpenting dan rumah tangga merupakan lingkungan belajar utamanya. Tugas perkembangan anak Paud meliputi Be lajar berjalan, belajar mengambil makanan yang padat, belajar berbicara, belajar mengontrol cara-cara buang air, belajar mengetahui jenis kelamin, Mencapai kesetabilan jasmaniah fisiologis, Memiliki konsep sosial dan fisik walaupun masih sederhana, Belajar hubungan emosional dengan orang lain, dan melakukan hubungan baik berdasarkan norma sosial/ agama.

Implikasi anak sd ...........................................................................................


Adapun tugas perkembangan anak SD meliputi mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang umum, membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai makhluk yang sedang tumbuh, belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya, mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat, mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar membaca, menulis, dan berhitung, mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari, mengembangkan hati nurani, pengertian moral dan tata tingkatan nilai, mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga- lembaga, mencapai kebebasan pribadi.
Berdasarkan tugas-tugas perkembangan anak SD dapat dirumuskan bahwa implikasi dalam pendidikannya yaitu cara pengajaran yang lebih terbuka memberikan kesempatan anak mengoptimalkan perkembangan fisiknya, metode pembelajaran yang fleksibel tidak kaku, memperhatikan kesulitan dan permasalahan siswa serta memberikan bimbingan baik secara individual maupun kelompok, adanya penanaman moral dan agama agar timbul sikap dan sifat yang positif sejak dini.
Tugas-tugas perkembangan remaja adalah sikap dan perilaku dirinya sendiri dalam menyikapi lingkungan di sekitarnya. Perubahan yang terjadi pada fisik maupun psikologisnya menuntut anak untuk dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan dan tantangan hidup yang ada di hadapannya.
 Menurut Menurut Hurlock (1991) tugas perkembangan pada masa remaja adalah sebagai berikut berusaha mampu menerima bentuk fisiknya, berusaha mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa, berusaha mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis, berusaha mencapai kemandirian emosional dan ekonomi, berusaha mengembangkan konsep dan keterampilan-keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melukukan peran sebagai anggota masyarakat, berusaha mengembangkan perilaku tanggungjawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa, berusaha mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan, berusaha memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga.
Tugas-tugas perkembangan remaja harus dapat diselesaikan dengan baik, karena akan membawa implikasi penting bagi penyelenggaraan pendidikan dalam rangka membantu remaja tersebut, yaitu sebagai berikut sekolah dan perguruan tinggi perlu memberikan kesempatan melaksanakan kegiatan- kegiatan nonakademik melalui berbagai perkumpulan, adanya tindak lanjut bagi remaja yang bertingkah laku tidak sesuai dengan jenis kelaminnya, yaitu dengan cara diadakannya bimbingan,siswa yang lambat perkembangan jasmaninya diberi kesempatan berlomba dalam kegiatan kelompoknya sendiri.




B.     Rekomendasi








































DAFTAR PUSTAKA


Desmita.2011. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sunarto.2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.
Hurlock, E.B. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga, 1990.




































No comments:

Post a Comment